Yogyakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif mengadakan Wisata Preneur bagi pelaku ekonomi kreatif di 5 (lima) Destinasi Super Prioritas (DSP).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ibu Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (8/6/2021).
Dalam sambutannya disampaikan “Mohon maaf saya tidak dapat hadir di Yogyakarta karena harus mempersiapkan dan menyelesaikan beberapa pekerjaan di Jakarta sehingga saya akan buka kegiatan ini melalui zoom meeting,” ujar Nia Niscaya.
Disampaikan pula bahwa Wisata Preneur hadir sebagai program bagi para pelaku ekraf dari 5 DSP untuk belajar langsung mengenai entrepreneurship langsung dari pelaku ekraf lain yang sukses, membantu pemasaran produk ekonomi kreatif dan destinasi wisata, meningkatkan jejaring dan berbagi inspirasi antar peserta.
Selain sebagai wadah untuk belajar, Ibu Nia berharap Wisata Preneur dapat menjadi salah satu platform kolaborasi ekraf antar DSP untuk dapat lebih berkembang, adaptif, inovatif, dan berdampak pada ekonomi Indonesia.
Sementara itu, Ibu Yuana Rochma Astuti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Bekraf Republik Indonesia mengatakan bahwa penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek) selama ini terkesan cenderung monoton dan membosankan, maka Wisata Preneur hadir memberi inovasi baru yang dikemas dengan suasana menyenangkan.
Peserta diharap mampu menggerakkan, memviralkan, meningkatkan kompetensi kewirausahaan yang pada akhirnya dapat membentuk suatu ekosistem baru sebagai bentuk kolaborasi antara ekraf dan wisata.
Wisata Preneur 2021 Batch 1 Yogyakarta.
Wisata Preneur 2021 Batch 1 Yogyakarta mengundang 5 (lima) orang dari masing-masing DSP yang terdiri dari 3 (tiga) orang pelaku ekraf dan wisata serta 2 (dua) orang pendamping.
Di hari pertama Pukul 10.30 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB para peserta langsung mendapatkan tugas untuk pengamatan pasar di Malioboro, menerapkan aplikasi Buku Kas pada saat belanja, belajar mempromosikan produk ekraf melalui media sosial akun bisnis personal.
Pada pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB peserta diberikan materi Business Road Map, dilanjutkan sharing session yang dipandu oleh Coach Ridwan Abadi.
Coach Ridwan Abadi berbagi ilmu tentang bagaimana merencanakan sebuah bisnis agar dapat bertahan dan berkembang. Salah satu pelaku ekraf yang berhasil dibimbing oleh Coach Ridwan Abadi adalah Alif’s Bakery. Pengalaman yang dilalui Alif’s Bakery dijadikan contoh oleh Coach Ridwan Abadi dan rencananya, peserta akan diajak berkunjung langsung ke Alif’s Bakery sehingga peserta dapat berinteraksi, berbagi pengalaman, meningkatkan kompetensi kewirausahaan serta belajar langsung dari ownernya.