Sudah sejak 1,5 tahun belakangan, hari Minggu pagi selalu menjadi waktu paling menyibukkan untuk warga Desa Denai Lama, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Bagaimana tidak, setiap minggu sejak pukul 06.30 – 11.00 WIB, mereka akan sibuk melayani wisatawan yang datang untuk menikmati hidangan sarapan ke PASAR KAMU (akronim dari Pekan Sarapan Pagi Karya Anak Muda), sebuah kawasan wisata kuliner yang digagas oleh Komunitas Kawan Lama Area, salah satu komunitas anak muda Desa Denai Lama, dan Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Deli Serdang.
Nuansa asri yang kental akan budaya tradisional dapat langsung dijumpai pengunjung sejak memasuki area PASAR KAMU. Kawasan kuliner seluas 1 hektar ini berisikan deretan saung kayu untuk berjualan yang dikelilingi area pepohonan, tempat 100-150 pedagang menjajakan sekitar 65 makanan khas Indonesia, yang utamanya didominasi oleh kuliner khas Melayu dan Jawa, seperti Kue Kekaras, Rasidah Kue Raja, Lemang Pulut, Nasi Lemak, Keladi Rebus, Gudeg, Nasi Telang dan sejumlah minuman tradisional. Disediakan pula sejumlah tikar yang dapat digunakan pengunjung untuk menikmati sarapan.
Suasana tradisional ini juga semakin diperkuat dengan hadirnya gimik pakaian model tradisional yang dikenakan oleh hampir semua pedagang yang menawarkan makanan serta jajanannya kepada para pengunjung pasar. Bentuknya pun beragam, seperti pakaian lurik Jawa yang lengkap dengan Blangkon, gaun Kebaya serta kain Jarik-nya, busana Teluk Belanga yang tersohor sebagai pakaian tradisional Melayu serta pakaian tradisional dengan topi Caping anyaman bambu yang dikenal sebagai pakaian khas petani Indonesia. Selain itu, lantunan musik tradisional
Tidak berhenti sampai di sana, nuansa tradisional juga kian lekat dengan kehadiran ragam suguhan hiburan seni tradisional asli Nusantara yang semakin menambah nikmatnya sarapan pagi di PASAR KAMU, seperti lantunan musik etnik tradisional asal Melayu, Jawa, Karo, Batak serta Tionghoa; pentas Gamelan serta Gambus; ataupun bahkan lomba pantun.
PASAR KAMU sendiri hadir untuk menggaungkan khasanah kuliner tradisional Nusantara, sekaligus juga membudayakan makanan serta penganan dengan nutrisi yang baik dan sehat pada masyarakat Indonesia. “Semua makanan yang disajikan berbahan dasar alami, tidak mengandung pewarna buatan, penyedap dan pengawet sehingga bisa dinikmati oleh segala umur” ujar Dedi Sofyan, salah satu penggagas sekaligus pengelola dari PASAR KAMU.
Harga makanan dipatok sangat terjangkau untuk masyarakat umum dan dapat dibeli dengan menggunakan alat bayar bernama “Tempu”, sebuah koin dari tempurung kelapa, yang satu koin-nya bernilai Rp. 2.000. Ketika masuk, pengunjung dapat langsung menukarkan Rupiah mereka dengan Tempu di loket pembelian. Bila Tempu tidak habis, pengunjung juga dapat menebus rupiah mereka kembali di loket refund.
Selain menawarkan kuliner tradisional, pihak pengelola juga menawarkan atraksi menarik lainnya seperti berkuda, jasa foto keliling, paket ekowisata edukatif, permainan tradisional untuk anak dan remaja serta paket home stay bagi wisatawan keluarga yang ingin bermalam. Seluruh aktivitas ini tentunya dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam waktu singkat, keberadaan PASAR KAMU di kawasan Deli Serdang berhasil menyedot perhatian wisatawan dengan kisaran angka kunjungan sekitar 1000-1500 dengan perolehan omzet sekitar Rp 40 juta tiap minggunya. Hal ini tentu memberikan multiplier effect untuk masyarakat sekitar.
Dedi sendiri lebih menekankan keberhasilan kawasan ini mengangkat subsektor ekonomi kreatif kuliner tradisional serta mendongkrak pariwisata setempat, sebagai hasil dari jerih payah yang diusahakan oleh milenial setempat. “Kami berusaha melatih anak muda berwirausaha di daerahnya sambil melestarikan budayanya” tambahnya, sebuah semangat serta impian yang tercermin dari nama PASAR KAMU itu sendiri.