Delegasi Indonesia Hadir dalam Pompei Street Festival: “Music, Cinema and Painting in the Suggestive Archaeological Site”

Pada tanggal 24, 25 dan 26 September 2021, Kota Pompeii menjadi tempat diselenggarakannya Pompeii Street Festival edisi pertama, sebuah acara yang lahir dari ide seniman dan pembuat film, Nello Petrucci, dengan partisipasi dari Alfonso Todisco, co-organizer dan direktur seni Street Music, Andrea Valentino dan Chiara Canali.

Pompeii, yang dikenal di seluruh dunia karena situs arkeologinya, berubah menjadi museum terbuka selama tiga hari, untuk acara yang belum pernah terjadi sebelumnya yang didedikasikan untuk musik, bioskop, dan lukisan.

Pada ajang kali ini, presentasi Indonesia diwakili oleh Yessi Nur Mulianawati, seorang ilustrator dan seniman mural dari Bali dengan karya berupa mural wall painting dengan gaya warna cerah dan penuh imajinasi.

Karya tersebut terinspirasi dari Thermopolium dari Vetutius Placidus. Thermopolium secara harfiah berarti toko panas atau barang panas. Pada zaman Romawi, selain tuan tanah, pedagang dan pengrajin juga memiliki status sosial yang tinggi. Minuman dan makanan panas yang disimpan dalam toples besar ditempatkan di konter batu yang dihias dengan mewah di kedai. Ular dalam mural ini juga terinspirasi dari beberapa lukisan yang ditemukan di kota tua Pompei. Lukisan ular menghiasi kuil-kuil rumah tangga, dapur, toko, persimpangan jalan, dan kuil-kuil umum. Di tempat-tempat ini, ular tidak menakutkan atau jahat tetapi justru sebaliknya. Ular sering menyertai Lares (dewa penjaga) simbol keberuntungan yang melindungi rumah, toko, lingkungan, atau kuil.

“Saya sangat berharap bahwa seni yang kita bawa ke tempat-tempat tertinggal akan mengubah stigma negatif dari tempat itu sendiri dan lebih banyak orang akan datang dan menjelajahi daerah tersebut, memberikan pandangan dan stigma yang lebih positif tentunya. Saya suka melakukan seni jalanan karena semua orang dapat menikmati seni, tidak peduli siapa dan apa latar belakangnya. Bagi saya itu berarti perubahan. Bagi saya, fungsi seni jalanan adalah wadah untuk menyampaikan pendapat tentang tempat itu sendiri. Seni jalanan juga merupakan patokan yang baik jika Anda kesulitan mengingat tempat.” Jelas Yessi Nur Mulianawati.

Selain hadir pada festival Pompeii, karya seniman Yessi juga dapat dinikmati pada festival mural di kota Castellammare di Stabia. Mural ini terinspirasi oleh kawah (vas) yang ditemukan di penggalian Stabia di mana cerita, legenda dan adegan kehidupan sehari-hari digambarkan. Pekerjaan ini juga menghubungkan sensasi pengalaman seniman selama pandemi hingga kawah, yang tertutup dalam vas dapat memunculkan kembali keindahan batin. Karya seniman mural menjadi sorotan pengunjung dalam street art tour. Kemenparekraf mendorong seniman Indonesia untuk terus eksis dalam giat seni dan budaya di dalam dan luar negeri, agar dapat bangkit mengangkat karya seni Indonesia dan. Turut serta menyukseskan pemulihan perekonomian bangsa.

 

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on google