Menparekraf: Ekonomi Kreatif Indonesia Harus Semakin Inklusif

Jakarta, 27 Agustus 2024 – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, salah satu tujuan besar pengembangan ekonomi kreatif Indonesia adalah mewujudkan ekosistem ekonomi kreatif yang semakin inklusif.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menjadi pembicara kunci dalam “Workshop on Promoting Social Inclusion in Creative Economy Sector” di Movenpick Hotel Jakarta City Centre, Selasa (27/8/2024).

Menparekraf Sandiaga saat menjadi pembicara kunci dalam “Workshop on Promoting Social Inclusion in Creative Economy Sector” di Movenpick Hotel Jakarta City Centre, Selasa (27/8/2024), mengatakan, ekonomi kreatif telah menjadi lokomotif pengembangan ekonomi dengan jumlah kontribusi mencapai 8 persen terhadap PDB nasional.

Jumlah lapangan kerja di sektor ini juga mencapai 25 juta bahkan sudah berhasil melewati angka sebelum pandemi.

“Sekarang tantangannya adalah bagaimana ekonomi kreatif ini juga inklusif, bisa memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan baik untuk kalangan perempuan, anak-anak muda, lansia, maupun juga dari saudara-saudara kita yang dari disabilitas yang mereka ingin disebutnya sebagai ‘bisabilitas’. Jadi mereka juga bisa mendapatkan peluang bekerja di sektor ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga dalam acara yang merupakan hasil kolaborasi antara Kemenparekraf dengan UN-DESA dan Kementerian Luar Negeri.

Karenanya Menparekraf Sandiaga berharap, workshop kali ini dapat menghasilkan langkah dan strategi dalam upaya meningkatkan inklusi sosial di sektor ekonomi kreatif dan menghasilkan gini ratio yang lebih sempit.

Workshop dapat menghasilkan laporan yang menilai inklusivitas terkini di sektor ekonomi kreatif dan memberikan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan untuk mengadopsi praktik yang lebih inklusif terhadap kelompok-kelompok dalam situasi rentan.

“Saya yakin workshop ini akan menginspirasi tidak hanya para pembuat kebijakan tetapi semua pemangku kepentingan di sektor ekonomi kreatif untuk menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan untuk ratusan bahkan ribuan tahun ke depan. Kita perlu memastikan bahwa konsep regeneratif akan terus ada dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Menparekraf Sandiaga.

“Workshop on Promoting Social Inclusion in Creative Economy Sector” menghadirkan empat diskusi panel yang menghadirkan berbagai narasumber untuk membahas beragam tema. Seperti inklusi sosial dalam ekonomi kreatif, pengembangan sumber daya manusia, tantangan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok dalam situasi rentan, dan pentingnya kerja sama internasional dalam konteks inklusivitas.

Workshop di Jakarta adalah kegiatan pertama dari tiga workhsop yang direncanakan. Berikutnya kegiatan serupa akan diadakan di Yogyakarta pada 28-29 Agustus 2024 dan di Bali pada 1-2 September 2024.

“Jadi kita tidak hanya akan mencapai target nol emisi, tetapi juga akan mencapai target bagaimana kita dapat memberikan kontribusi positif untuk mewujudkan dunia yang adil, di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal,” kata Menparekraf Sandiaga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam.