Yogyakarta (10/10) – Gelaran Artjog edisi tahun 2020 yang bertajuk “Resilience” resmi ditutup pada Sabtu (10/10) lalu. Acara yang diselenggarakan sejak bulan Agustus lalu itu mampu bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, di saat sejumlah event serta acara serupa harus menerima kenyataan ditunda ataupun dibatalkan penyelenggaraannya.
Kunci dari keberhasilan penyelenggaraan Artjog di tahun pagebluk ini terletak pada keseriusannya untuk menerapkan protokol kesehatan secara konsisten. Sejak dibuka pada awal Agustus lalu, pihak penyelenggara Artjog memilih untuk menampilkan karya-karya seni Artjog melalui metode daring terlebih dahulu, sembari melaksanakan simulasi kunjungan terbatas yang mengundang rekan media, pemerintah serta pihak terkait.
Kunjungan luring ini mulai dilaksanakan pada pertengahan September, dengan pembatasan 3 kali sesi kunjungan di setiap harinya (satu sesi terdiri dari maksimal 100 pengunjung).
Artjog Resilience sendiri menampilkan sekitar 170 karya dari kurang lebih 140 seniman yang terbagi ke dalam beberapa program, diantaranya adalah eksibisi reguler yang bertempat di Gedung Jogja National Museum (JNM), program lelang karya seniman partisipan Artjog dan ARTCARE; sebuah program yang mengajak seniman untuk berbagi di masa pandemi dengan menyumbangkan karya yang kemudian akan dijual dalam bentuk paket bersama karya seniman partisipan lainnya (seluruh hasil lelang dan penjualan akan didonasikan kepada masyarakat umum yang terdampak pandemi oleh Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya), Exhibition Tour, Meet the Artist serta Murakabi Movement, sebuah gerakan kreatif-ideologis yang menjadikan kesejahteraan alam dan manusia sebagai tujuan.
Selama 64 hari penyelenggaraannya, baik daring maupun luring, Artjog Resilience berhasil menarik perhatian yang cukup besar dari khalayak penikmat seni rupa Indonesia. Walau tidak semasif gelaran-gelaran sebelumnya, Artjog Resilience masih mampu membukukan total kunjungan sebesar kurang lebih 11.000 pengunjung, dengan estimasi 10.000 pengunjung daring dan 1.000 pengunjung luring, serta menjadi even percontohan bagi even lain yang ingin dilaksanakan di situasi pandemi. Meski kesempatan berkunjung langsung telah berakhir, namun pengunjung masih dapat menikmati sajian daring berupa video pameran dan film bertajuk Expanded ARTJOG hingga 31 Oktober mendatang secara virtual dengan mengunjungi situs artjog.id.
Pada gelaran ArtJog Resilience yang telah ditutup pada 10 Oktober 2020 ini, Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung gelaran Artjog Resilience khususnya dalam program ARTCARE serta Murakabi Movement. Diharapkan dengan bantuan ini, industri ekonomi kreatif, khususnya seni rupa, Indonesia tidak padam oleh gelombang pandemi. Artjog Resilience tidak saja menjadi sebuah sajian menarik, namun juga dapat terus menghidupkan dan menjaga semangat ke-Indonesia-an masyarakat di tengah pandemi.
Sampai jumpa di Gelaran Artjog 2021 – Arts in Common: Time (to) Wonder!!